Rabu, 21 Oktober 2015

mengenai sastra



SASTRA INDONESIA
a.Hakikat Sastra
Bila kita amati, apabila  membahas pengertian sastra, memang tidak pernah mendapati  jawaban yang memuaskan, mengapa? karena mengenai  sifat sasta yang berbau seni barang  tentu berhubungan dengan ekspresi dan penciptaan sastrawan sehingga  setiap usaha yang dilakukan hanya  mendapatkan mengenai  gambaran saja,sedang dianggap sukar  untuk menentukan batasan tentang kebenaran terhadap sastra.
Namun meski begitu tetap bermunculan pula mengenai pengertian ataupun batasan mengenai satra sepanjang zaman, dari beberapa  pengertian itulah dapat diambil kesimpulan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan, dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
  Sedang bila dilihat secara etimologi, sastra berasal dari kata kesusastraan. Kata kesusastraan berasal dari bahasa sansekerta, yang terbentuk dari kata susastradan imbuhan ke-an, kemudian kata susastra sendiri masih dapat dipecah yaitu  dari kata su yang berarti baik atau indah sedangkan sastra berarti tulisan atau karangan.  dengan itu susastra berarti tulisan atau karangan yang indah dan baik dan ke-an yang segala sesuatu yang berhubungan dengan satra. Dengan demikian kata kesusastraan adalah segala tulisan atu karangan yang mengandung nilai –nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah.
b.Aliran-aliran dalam sasrta
1.      Aliran Realisme
Adalah aliran yang selalu berusaha melukiskan keadaan atau peristiwa sesuai dengan kenyataan dengan apa yang dilihat juga selalu mengungkapkan hal-hal  yang baik atau tidak membuat orang tersinggung atau  tersindir.contohnya dalam karya sastra baik bentuk puisi ataupun prosa pada  angkatan ‘45’. 
2.      Aliran Naturalisme
Adalah salah satu aliran yang pengarangnya selalu berusaha sesuatunya dengan apa adanya dan memandang sesuatu dari sudut yang jelek-jeleknya.contohnya dalam roman dan cerpen motinggo busye, juga roman Atheis karya  Achadiat  Karta Miharja.
3.      Aliran Neo-Naturalisme
Aliran ini memandang sesuatu dengan dua sudut pandang, yaitu baik dan buruknya.contohnya roman karya Nur Sutan Iskandar , katak hendak jadi lembu.
4.      Aliran Ekspresionisme

Adalah  suatu aliran sastra dimana pengarang dalam berkarya selalu menekankan  pada segenap perasaan atau jiwa sepenuhnya. Contohnya beberapa puisi dari Sutarji Calzum Bachri, Toto Sudarto Bahtiar, serta beberapa karangan Chairil Anwar.
5.      Aliran Impresionisme
Suatu aliran diman pengarang dalam melukiskan sesuatu dalam berdasarkan kesan-kesan sepintas saja dari kejadian atau peristiwa suatu benda yang dilihat. Contohnya dalam puisi Ripai Ali,Ngarai Sianok.
6.      Aliran determinisme
Adalah suatu aliran sastra yang pengerangnya dalam melukiskan sesuatu kejadian atau
Peristiwa  dari sudut yang jelek-jeleknya saja. Dan kejelekan –kejelekan itu bisa semacam ketidakadlan, penyelewengan  ataupun suatu sikap suatu masyarakat yang dianggap kurang baik oleh pengarangnya. Contohnya karya-karya angkatan ‘66’ baik dan puisi atupun  prosa, seperti dalam puisi Rendra Bersatulah Pelacur-Pelacur Jakarta.
7.      Aliran Surealisme
Adalh suatu aliran dalam melukiskan sesuatunya  secara berlebihan,. Yang terkadang sulit diikuti  dan dipahami oleh pengarang dan penikmatnya. Contohnya  Drama Rendra  yang berjudul Bop-bop, cerpen lebih hitam dari hitam karya Iwan Situmpang.dan puisi pot karya Sutarji  Calzum Bachri.
8.      Aliran Romantisme
Adalah  suatu aliran diman pengarangnya selalu melukiskan sesuatunya  secara sintimentil, penuh perasaan. Contoh dalam puisi Chairil Anwar yang berjudul  Cintaku Jauh Di Pulau.
9.      Aliran Idealisme
Yaitu  suatu aliran  sastra diman pengarangnya  selalu melukiskan hal-hal yang utuh gagasan, cita-cita dan pendirianya. Contohnya puisi karya Chairil Anwar yang berjudul Aku.
10.  Aliran Simbolisme
Yaitu suatu aliran dimana  pengarang dalam berkarya selalu menggunakan simbol- simbol  atau isyarat-isyarat  guna menutup kebenaran atau maksud yang sesungguhnya. karyanya banyak lahir di masa jepang. Hal ini dilakukan untuk menghindari badan sensor  keimin Bunka Shindoso yang didirikan di jepang.Contohnya adalah  cerpen karya Rosihan Anwar  yang berjudul  Radio Masyarakat, Taufan di atas Asia drama karya El Hakim.
11.  Aliran Psikologisme
Yaitu suatu aliran sastra yang selalu menekankan pada aspek kajiwaan dan psikologis. Contoh karyanya  Atheis  karya Achdiat K. Miharja, Ziarah karya Iwan Simatupang.
12.  Aliran Didaktisme
Yaitu aliran sastra yang menekankan pada aspek-aspek pendidikannya. Contoh- contoh karya aliran ini  seperti  Salah Asuhan karya Abdul Muis.Karena Kerendahan budi  roman karya HSD Muntu.
c. Jenis- jenis (Genre) Sastra
SASTRA NON-IMAJINATIF
SASTRA  IMAJINATIF
1.      Memenuhi estetika seni
2.      Cendrung  mengemukakan fakta
3.      Bahasa cenderung denotatif
1.      Memenuhi estetika seni
2.       Cenderung khayali
3.      Bahasa cenderung konotatf

DAFTAR PUSTAKA
Sumardjo, Jakob, Apresiasi Kesusastraan, Jakarta: Gramedia, 1986.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar