kami amat merindukanm, mak.
Selasa, 22 Desember 2015
Sabtu, 28 November 2015
latifah menulis
Perempuan berbuku

Pagi itu dengan kepenasaranku,
tepat ia berada dipinggir jalan menuju kampus, sengaja kuikuti ia dibelakang,
langkahnya tegak dengan penuh kepastian, keceriannya terlihat, ketika ia begitu
menikmati perjalanannya hingga sepertinya tak terasa lelah hingga hampir sampai
dkampus. Tapi, hal yang baru aku ketahui
pula ternyata, ia selalu menyempatkan untuk sholat sebelum masuk ke kelasnya. Tanpa
disadarinya ia masuk ke mesjid, dan buku kesayangannya itu tertinggal di atas
tembok WC . Aku tau niat ini salah, tapi niat itu berhasil kulakukan.
kepenasaranku pula yang membuatku memberanikan diri untuk membuka bukunya itu. keinginanku
hanya ingin mengetahui perjalanan hidupmu. Tanganku cukup bergetar membuka buku
yang diberikan tanda pita merah muda, segera kubaca, dan inilah salah satu
pernyataanya,
“Aiiiiih,,, masih ingat
jalan menuju rumahku? Pikirku saudara sudah
lupa atau sengaja dilupakan sama seperti kontak namaku diposelmu. Atas
keinginan apa saudara datang kepadaku? Ingin bercerita kebolehan upah
pekerjaanmu atau mungkin, ingin
memberiku sehelai kertas undangan? Syukurlah,
bila memang begitu adanya. Biar saudara puas dengan keinginan kerasmu dan tentunya
akupun teramat puas menuntaskan semua planingku.
Sungguh!
Atau saudara belum seperti itu. Masih ingin melobi bualan
kata-kata amatir kepadaku? jika masih ingin, seharusnya saudara tak datang lagi
kepadaku bila semata-mata hanya untuk
menanyakan hal itu! Sikap saudara sendiri yang sudah mewakili jawbanmu itu,
bukan? Rupanya semua perkataan saudara
tentang pengharapan- pengharapan
kebahagiaan sebagai senderan satu-satunya angan–anganku ketika
memilihmu. karena setahuku kebahagian sesungguhnya itu datang ketika kita
ikhlas menjalani kehidupan dengan penuh kasihsayang, bukan hanya sekedar karena
harta semata. Tapi Kini tinggal hanya
sebatas angan- angan saja. ah, bila saja kau ada di sini mak, maka engkau akan
menonton sendiri kenyataan – kenyataan
perih yang menimpa anak sulungmu ini. lukaku sama sekali belum terobati, karena dunia tak seperawan dulu, alam masih saja menangis,
entah kapan datangnya sang matahari yang
dapat mengobatinya. Itu dia salah satu polemik diantara banyaknya polemik, kini
alam sudah tak menentu gelagatnya. Itukah
penganalogian untuk sikap manusia, mak?
Maaf saudara, aku tengah lama tak menengok kerabat juga
orangtuamu di sini, bukan apa- apa. aku hanya tak ingin mengeluarkan lisan yang
kotor atas kekesalanku karena sikapmu juga keluargamu dan kutak ingin
menampilkan paras masam, tak enak dipandang, kepada kerabat- kerabat kayamu
itu. Karena jujur saja aku belum bisa semanis miki didepan mereka, karena itu hanya dibuat-buat, tak seasli
madu. sedang dibelakang hatiku tengah kesal bahkan dengan mengupatmu kudapat melampiaskannya. oh ya, maaf juga sempat
kumarah-marah waktu itu, itu karena kutak tahan menahan perihnya luka dihatiku yang sudah kritis.
Malam itu pernah kukatakan kepadamu, bila saudara masih ingat tentu akan
mengiyakan. Jika saudara melangkah satu langkah, maka aku akan membalas dua
langkah atau bahkan lebih dan sebaliknya pun begitu. Maka itu ulah pembuktian
akan perkataanku.
Tempo hari ibumu
berkata kepadaku, pun kepada orang lain diluar sana,
” sudah
jangan dipaksakan, bilang saja tak mau! jangan membuat dalih dengan alasan mengulur
waktu”.
Lalu siapa yang terpaksa? Aku dengan permintaan mengulurkan waktu atas
alasan yang tentu menunggu sang ibu, dengan
pengharanpanku setidaknya dengan mengisi waktu itu engkau dapat memperlihatkan perhatianmu supaya
daku percaya kesungguhanmu? Ataukah engkau yang berada dalam keterpaksaan dengan menimbulkan sikap tak peduli, mengabaikan, tak berikan
perhatian dan tetap kukuh terhadap keinginan saudara mengenai
kesegeraan waktu? Kau berpikir keras sejenak !
“ siapakah
yang sesungguhnya berada dalam keterpaksaan itu, saudaraku?”
Sebenarkanya
aku sudah tak ingin membahas mengenai kisah klise ini, karena terlalu sakit
bagiku. Luka lama pun masih belum lekas dilengan kanan hatiku, mengenai
keluargaku.
kenapa lagi-lagi kau
harus menambahkan luka itu dilengan kiri hatiku? Uuh, kepada siapakah akan
kukeluhkan, sedang tangan kanan telah menyakiti tangan kirinya.
Kau tahu?
Bukankah Allah telah memerintahkan diantara laki-laki dan perempuan untuk
saling berpasang- pasangan, dan juga saling
berkasih-kasih.
“kenapa diantara kita harus menerima
keterpaksaan itu? Jawab saudaraku?”
Tidak
cukupkah dengan kisah siti nurbaya ataukah kisah azab dan sengsara untuk
sekedar mengingatkanmu? Atau kau memang ingin kisah itu masuk ke dalam
kehidupanmu?
Aku belum dapat seperti
ibunya mariamin yang tetap setia kepada suaminya meski ia selalu
disakiti dengan gelagat buruknya. Mau tau apa
jawabannya? Karena kau belum syah menjadi pasangan hidupku. Jadi ada
rongga untukku memilah laki-laki yang benar- benar tulus mencintai pasangan
hidupnya, bukan karena terpaksa.”
Belum sampai pada akhir
tulisannya, terdengar suara pintu mesjid membuka, segera ku tutup kembali dan
kusimpan kembali. Maafkan aku wanita tangguh. Ya rasanya perjalannya itu,
menuju kepantasan bila kupanggil wanita tangguh.
Senin, 23 November 2015
membangun ide dalam menulis
Membangun ide dalam keterampilan
menulis

Bagaimana caranya untuk mendapatkan ide?
Banyak orang yang kebingungan ketika menemukan ide, tetapi sesunggunnya ide dapat ditemukan dan hinggap
pada semua orang dengan tidak mengenal pendidikan, waktu, bahkan tempat. Ide dapat
saja muncul ketika kita sedang merenung, berjalan, atau sedang menonton
televisi sekalipun. Apabila merasa sulit
mendapat ide, kita dapat memulainya dari
diri sendiri diantanya dari pengalaman, keahlian, hobi, atau kondisi diri
sendiri. Apabila pada keahlian misalnya, anda memiliki keahlian menggambar,
tulislah buku tentang seluk beluk menggambar. Selain dari diri sendiri, ide
juga dapat kita dapatkan dari orang lain, khususnya orang- orang terdekat diantara kita, dengan
mengambil dari pengalamannya misalnya. Kemudian ide juga dapat kita temukan dengan
cara memeperbanyak membaca, karena biasanya dengan membacalah kita mendapat
wawasan yang lebih luas, sehingga akan mudah mendapatkan ide. Jika kita masih
merasa sulit pula untuk menemukan ide, rajinlah berselancar di dunia maya,
kerena sebetulnya media masa adalah jendela dunia. Bahkan jendela itu kini
sudah masuk kedalam kamar kita. Hadirnya Internet salah satunya akan menjadikan
berkah bagi seorang penulis untuk lebih mudah mendapatkan ide.
Beberapa
cara diatas merupakan hal yang harus
kita lakukan untuk mendapatkan ide yang ternyata sangat mudah sekali
mendapatkannya. Karena sesunggunya ide tersebar dimana-mana, ada setiap saat,
dan tidak akan pernah habis.
DAFTAR
PUSTAKA
Pracoyo,
2006. Siapa Bilang Jadi Penulis Tidak
Kaya?. Bandung:Yrama Widya.
Mawardi,
Dodi, 2009.Cara Mudah Menulis Buku.
Jakarta:Raih Asa Sukses.
tugas menulis karangan narasi
MENULIS KARANGAN NARASI
BIOGRAFI EEN SUKAESIH
Een Sukaesih dilahirkan Tanggal 10 Agustus 1963,
tepatnya tinggal di Dusun Batukarut, RT 01
RW 06, Desa Cibereum Wetan Cimalaka, Sumedang Jawa Barat. Di daerahnya ia dikenal baik oleh
warganya. Beliau adalah seorang guru yang memiliki jiwa kuat, karena cobaan
yang bertubi-tubi yang dihadapinya. Hampir 26 tahun sudah ia mengabdikan
hidupnya untuk mengajar, berbagi ilmu dengan siswanya yang datang silih
berganti kerumahnya. Sejak usia 18 tahun berada di kelas 3 SPG (Sekolah
Pendikan Guru) beliau awal mula
mengalami kelumpuhan, yang dirasakannya ngilu pada sendi-sendi tangannya. Hasil
tes laboratorium 5 April 1982 Dokter menyatakan menderita Rheumathoid Artitis,
yang pada masa itu belum menemukan obatnya dan kebanyakan diderita oleh wanita.
Selama enam tahun beliau mengalami
sakit, tetapi masih dapat berjalan.
Namun
sejak 1987, penyakitnya membuat lumpuh
dan hanya terbaring ditempat tidur. Sakitnya dimulai dari suatu pagi, tiba-tiba
saja beliau merasakan lengan kirinya tak bisa diangkat dan tak bisa digerakan.
Sakitnya pun luar biasa seperti ditusuk-tusuk. Beliau dalah Alumni IKIP
Bandung, sejak itu dari hari ke hari bukannya membaik, malah memburuk secara
bertahap penyakitnya berkembang dari lengan kiri ke langan kanan. Beralih
kelutut kiri dan kanan dan berkembang kesemua sendi dari ujung kepala hingga
ujung kaki.
Pada tahun 2007
tubuh bagian belakangnya seperti ada benjolan
dibekas lukanya, ia tak bisa mengobati penyakitanya kedokter, lebih
memilih obat warung untuk mengobati lukanya. Sempat dilarikan diri kerumah
sakit karena mengeluhkan nyeri yang luar biasa akibat penyakit lambungnya, yang
menyebabkan infeksi terhadap paru-parunya sehingga ia sulit untuk bernapas.
Cita-citanya untuk bertemu dengan presiden dapat terlaksana hingga dua kali
pertemuan, dan pergi kejakarta untuk menerima penghargaan khusus Special Achievement Liputan 6
Award untuk kategori Inovasi, Kemanusian, pendidikan, Pemberdayaan Masyarakat
dan Lingkungan. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh mantan Wakil Presiden
Yusuf Kalla yang juga menjadi dewan juru kepada ibu Een Sukaesih.
Saat masih menjalani perawatan di
RSUD Sumedang Jawa Barat kondisinya membaik, namun tidak menyangka beliau
menghembuskan napas terakhirnya saat itu tanggal 12 Desember 2014, keluarga
termasuk anak didiknya ikut berdukacita
atas kepergiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Latifah. 18
November 2015, http://tokohpenemu.blogspot.com/2014/12/profil-dan-biodata-ibu-guru-een-sukaesih.html
Latifah. 18
November 2015, http://www.infoguruterbaru.com/2014/12/profil-dan-biodata-een-sukaesih-guru.html
tugas menulis karangan deskripsi
MENULIS KARANGAN DESKRIPSI
Burung Beo Nias
Beo nias (Gracula robusta) merupakan
jenis burung beo yang paling besar di antara jenis burung beo lainnya. Beo nias
memiliki ukuran tubuh dengan mencapai 40 sentimeter, matanya berwarna cokelat
gelap, memiliki jari kaki yang sama dengan kebanyakan burung lainnya yaitu
empat dengan posisi tiga jari kedepan dan satu kebelakang. Paruhnya berwarna orange dengan sedikit kuning pada bagian
ujungnya dan mempunyai bulu yang cukup pendek di bagian kepalanya di mana terdapat
sebuah garis melengkung berwarna kuning di bagian belakang kepalanya. Hampir
seluruh badan beo nias diselimuti bulu yang berwarna hitam kecuali di beberapa
bagian seperti bagian belakang kepala yang berwarna kuning dan juga di beberapa
bagian sayapnya yang berwarna putih.
Habitat alaminya yaitu hidup di
hutan-hutan basah, terutama di bukit-bukit dataran rendah sampai dengan dataran
tinggi 1000 sampai 2000 di atas permukaan laut. Hidupnya secara berpasangan, namun terkadang juga
membentuk kelompok kecil. Burung ini memanfaatkan lubang pada batang pohon yang
menjulang tinggi sebagai sarangnya sekaligus juga sebagai tempat bertelur. Musim
bertelur untuk beo nias ini antara bulan Desember sampai Mei. Kebiasaan beo
nias ini ketika akan bertelur adalah mencari pohon-pohon tua atau pohon-pohon
yang sudah lapuk, yang batangnya tegak dan tinggi, tetapi ada juga yang mencari
tempat untuk bertelur di pohon enau atau pohon aren. Beo nias menggunakan ranting,
serat pohon dan daun-daunan untuk membuat sarangnya. Induk beo nias mengerami
telurnya yang berjumlah 2 - 3 butir selama kurang lebih 3 minggu. Warna telur
biru muda dengan bercak-bercak wama coklat dan ungu muda. Ukuran telur rata-rata 37 – 26 mm. Burung
ini biasanya memakan berupa buah-buahan, biji-bijian dan juga
serangga-serangga kecil.
Beo nias juga termasuk dalam sejenis burung anggota familia Sturnidae ( jalak dan kerabatnya) yang hanya dapat
ditemukan di Pulau Nias, Sumatera Utara, Indonesia. Burung ini merupakan fauna endemik dari daerah Nias yang
dikenal dengan nama Ciong. Hal yang membuat burung ini menjadi semakin unik
yang berbeda dengan jenis burung beo lainnya adalah adanya sepasang gelambir
cuping telinga yang berwana kuning.
DAFTAR PUSTAKA
Latifah. 23November 2015, http://www.burungperkicau.com/2015/06/ciri-ciri-burung-jalak-nias-jantan-dan-betina.html
Langganan:
Postingan (Atom)